Senin, 07 September 2015

[FILM] Kejadian juga, Shigatsu Live Action

Setelah beberapa bulan yang lalu pengen dibikin teriak oleh pengumuman live actionnya ANOHANA. Kemaren saya sedikit lebih tenang untuk menghadapi konfirmasi live action dari anime favorit saya tahun ini SHIGATSU WA KIMI NO USO. Yah, saya udah menyangka serial ini suatu saat akan mendapatkan live actionnya. Ada beberapa factor juga kenapa saya rada yakin kala itu, salah satunya adalah jepang lagi giat giatnya bikin live action dari manga apalagi yang bertemakan romance. Apakah ini membuktikan kalau kualitas cerita manga emang lagi bagus bagusnya? Tapi dari dulu juga jepang suka adaptasi dari manga, ntah kenapa saya merasa belakangan ini kadarnya jadi cukup meningkat.
Kebanyakan dan adanya saya kecewa dengan live action dimana acting para aktrisnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan, belum lagi ceritanya juga akan berubah kalau udah jadi live action. Sama sama tau aja kalau acting nya orang jepang terkesan kaku gitu, makanya jadi ga nyaman nonton live action dan memilih buat nonton anime aja. Di anime malah acting seiyuu nya yang bagus, tapi kan kalau seiyuu Cuma acting lewat suara doang sedang aktris harus menggunakan mimic wajah dan bahasa tubuh juga.
Kembali ke topic live actionnya shigatsu yang awalnya ditandai dengan kemunculan situs shigatsumovie. Sebagian ada yang beranggapan kalau anime shigatsu akan di bikin movie nya kayak anohana, ternyata oh ternyata dibikin live action. Menilik dari salah satu live action romance yang saya tonton baru baru ini “AO HARU RIDE”, saya merasa ga ada yang perlu dikecewain dengan acting aktris nya. Apakah ini pertanda baik bahwa aktris jepang mulai mengalami perbaikan kualitas? Apalagi aktris yang terbilang masih newbee. Saya merasakan actingnya natural, kayak acting bagusnya orang korsel. Jadi saya akan berpositif thinking aja kalau acting para pemain nya ga akan kaku. Semoga semoga semoga. Semoga juga ga hancur nanti penggambaran latar dan permainan musiknya, moga juga dapat feel yang dalam kayak anime dan manga nya.
Aaaa tapi, tetap aja saya rada khawatir lagi lagi karna acting. Beberapa live action yang saya tonton yang bertemakan romance ntah kenapa actingnya kurang mengalir gitu alias kaku. Apalagi kesan pertama saya melihat “Yamazaki Kento” yang meranin “Arima Kousei” itu di film “Another” acting nya ga bagus. Yah itu udah lama sih, yamaken yang sekarang udah banyak banget dapat tawaran beracting apalagi di film live action, wajahnya wara wiri sana sini di berbagai live action yang diangkat dari cerita manga. Ada yang udah tayang, baru akan tayang, dan akan segera tayang atau bahkan masih dalam pengerjaan. Adek saya ampe bilang, “kok dia lagi dia lagi” sama si yamaken ini karna sering kali namanya muncul di live action bertema romance.
Sedikit kecewa karna yang jadi “Miyazono Kaori” yaitu karakter favorit saya no 5 ini diperanan oleh artris arogan macam “Hirose Suzu”. Awal saya lihat dia waktu saya membaca artikel “Chihayafuru” live action dimana dia yang akan jadi “Chihaya” nya. Kesan pertama saya, kok rambutnya pendek? Chihaya rambutnya panjang. Lalu saya berpikir, dia itu cantik, pas banget dengan penggambaran chihaya yang juga cantik bak model. Masalah rambut mah gampang, teknologi bisa buat manjangin rambut,kan. Tapi beberapa saat kemudian saya mendapati artikel yang menceritakan bahwa seoarang hirose suzu adalah artis yang dibenci netizen karna sifat arogannya (haduh saya jadi bergosip). Sombongnya karna suka merendahkan orang lain. Dan sekarang dia kan ngambil peran menjadi kaori, oh my. Rasanya kurang rela. Chihaya dan kaori adalah character favorit saya. Kalau actingnya bisa natural dan ga kaku, saya mungkin akan menghilangkan kekecewaan saya yang diakibatkan oleh hirose yang menjadi kaori.
Adapun yang jadi watari memiliki wajah yang lebih ganteng dari kousei, haha. Atarimaidarou, di manga dan anime juga penggambaran watari dibikin lebih menarik dari kousei sendiri. Lagi yang jadi tsubaki juga kecantikannya sediit dibawah kaori. Hehe…
ada beberapa hal yang saya ingin sutradara ga mengubah dan memasukkan beberapa scene dalam film ini, seperti (klik untuk menuju ke artikel)

Settingnya nanti diubah menjadi SMA kelas 2, SMP mah kurang cocok sama pemerannya yang juga udah ga abg lagi. Yah, mari menunggu 2016 untuk melihat nih live action layak ditonton atau ga. Setidaknya saya yakin ini ga akan segagal haganai, hahhaha. 

6 komentar:

  1. Karna akting tokoh anime tak semudah di kenyataan -_-
    Karna kalo romance lebih gampang buat live actionnya. Tau aja kan yg berbau action perlu modal.

    Dan ending nya heroine nya is dead -_- wtf

    BalasHapus
  2. tapi seriusan loh gan, actingnya orang jepang rada kaku, bukan masalah kesulitan buat mengadaptasi adengan di manga ke film live action. tonton aja film film jepang yang rada agak lamaan dikit. itulah mengapa saya kurang suka nonton drama atau film jepang dan milih nonton anime dan baca manga.

    BalasHapus
  3. Maaf sebelumnya agan bilang Ishii Anna yang meranini Tusbaki nggak cantik, gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. g juga ah. tapi suzu hirose > anna ishi. itu aja maksudnya.

      Hapus
  4. Yap, emang aktingnya orang Jepang itu terasa agak gimana-gimana gitu... rasanya kayak agak memang kaku (BTW, saya menilai dari live action)...
    Dan soal live action Another, waduh emang di situ rasanya agak aneh memang, rasanya saya kehilangan feel saat saya nonton anime Another...
    Dan juga soal alat musiknya itu, yah.. mau gimana lagi hanya lima bulan waktu latihannya, mau gimana lagi.. (lagian Kousei dan Kaori main piano dan biola dari kecil, jadi nggak heran nggak memuaskan..)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Acting artis Jepang sekarang udah mendingan plus mereka udah pandai memainkan angle angle kamera (pengkameraan) hingga acting canggung lebih terliha natural (hasil pengamatan saya, hehe). Sebenarnya g perlu belajar biola atau piano juga sih, tapi bagusnya belajar buat pura pura main alat musik, biar pas perform powernya dapat. Tapi saya masih kecewa dg trailernya nih film, saya merasa banyak sekali perombakan sana sini yg bikin saya jadi g betah

      Hapus

saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.