Minggu, 10 April 2016

[ANIME] Boku Dake ga Inai Machi, Kota Tanpa Diriku

Ah, yappari, suntuk banget. padahal ada hal yang mesti diselesaikan tapi malah main main g jelas gini. Pendorong untuk melakukan tugasnya belum ada. Pendorong terbaik emang kalau udah dekat deadline, haha.
Kemaren, setelah sempat ditunda, akhirnya saya menamatkan juga boku dake ga inai machi, salah satu anime yang menjadi sorotan musim dingin kemaren. Ternyata nonton marathon emang lebih enak dari pada bersambung. Feelnya lebih ngena. Saya juga g perlu penasaran tiap minggunya, hehe.
Boku dake ga inai machi, kalau saya artiin sih “kota tanpa diriku”, tapi kalau pihak amerika membuat judulnya menjadi “erased”. Amerika emang suka mendaur ulang judul anime dan g sesuai dengan arti yang sebenarnya. Emang sih g selalu begitu, tapi banyak juga judul jepang pas dimuat ke English artinya jadi beda. Ya kayak anime ini, artinya kota tanpa diriku, diubah menjadi “terhapus”, maknanya emang ngena ke anime, tapi tetap aja rada gimana gitu. “tonari no kaibutsu kun” diartiin “my little monster”, kalau arti sebenarnya “si monster disebelahku”, rada melenceng dikit.

Okay, anime ini emang banyak mendapatkan perhatian netter, karena ceritanya yang menegangkan, tapi bagi saya, maaf, lebih menegangkan “ajin” ketimbang ini. walau ajin banyak g disukai netter lantaran mereka menggunakan CGI dan bukan gambar manual (tangan) tapi tetap aja dari segi cerita ajin lebih greget dan bikin emosi jadi naik. Mengesampinkan ajin tadi, boku dake ga inai machi masih menjadi favorit saya season winter kemaren. Saya menyukai time traveller, itu mungkin salah satu yang membuat saya tertarik dengan anime ini.

Bercerita tentang fujinuma satoru yang mendapati dirinya memiliki kemampuan khusus yang ia sebut sebagai “revival”, atau pengulangan, dimana tanpa dia control sendiri dia kembali mengulang waktu beberapa saat sebelumnya. Dia sadar kalau kejadian itu terjadi pasti akan ada hal buruk terjadi kepada seeorang, makanya ketika dia sadar kalau dia dalam keadaan revival itu dia langsung mengamati sekitar untuk mencari hal yang janggal lalu mencegahnya.  Suatu siang dia mendapati lagi pengulangan itu, dan aksi pencgahan berakhir dengan kecelakaan. Karna kecelakaan itu dia jadi mengingat kembali kenangan masa kecilnya dan mengandai ngandai kalau dulu dia bisa mencegah aksi pembuhan temannya, hinazuki kayo. Malam setelah dia mencari tau lagi soal pembunuhan berantai dulu, ibunya menjadi korban pembunuhan, naasnya dia dituduh menjadi pelakunya, dalam keadaan panik dia berlari dari kejaran polisi, dan disanalah terjadi nya revival yang lebih besar. Dia kembali ke 18 tahun yang lalu saat dia masih 11 tahun, saat teman temannya belum menjadi korban pembunuhan berantai. Disinilah satoru ingin menyelamatkan temannya berharap ini akan berimbas dimasa depan dimana ibunya tidak jadi terbunuh. Berhasilkah?
karakter yang terlibat
Mystery, yups, saya belakangan sangat suka mengikuti anime mystery. Bagaimana satoru membatalkan semua aksi penjahat itu dan bagaimana akhirnya dia bisa mengungkap siapa pembunuh sebenarnya.
Sebenarnya g banyak yang bisa saya ceritain dari anime ini, satoru kecil yang berpikiran 29 tahun selalu berusaha mencari cara agar hinazuki kayo selamat dari kematiannya. Saya pikir jika kayo chan selamat, misi selesai, nyatanya masih ada 2 orang yang mesti diselamatkan, salah satunya adalah teman bermainnya satoru (lupanamanya). Saat saya melihat dia begtu gigih untuk menyelamatkan kayo, saya pikir satoru emang sudah jatuh hati padanya, tapi setelah masalah kayo selesai, dia malah menempel pada teman mainnya yang cowok yang juga akan jadi target, awalnya dia juga mau nemempel sama aya, korban cewek yang satunya lagi, tapi karna aya ini udah bisa dekat dengan temannya yang lain, si gembrot, jadi satoru bisa aman meninggalkan aya dengan si gembrot tadi. Setelah menyaksikan itu saya berubah pikiran, satoru hanyalah anak yang baik yang ingin menghentikan setiap kejahatan yang udah diketahuinya, mungkin dia juga punya motif tersendiri melakukannya seperti menyelamatkan ibunya dari kematian.
Di episode 11 para netter gempar karena satoru kena NTR, haha. Tapi saya kala menonton nya biasa aja, dan mengacuhkan topic NTR tadi. Sebelum episode 11 itu tayang saya udah lihat trailer live action dari boku dake ga inai machi ini, disana saya melihat arimura kasumi sebagai airi, kalau dilihat di anime airi emang dikit dapat jatah tampil, tapi pas di trailer itu kok peran airi ini rada menonjol? Disanalah saya jadi yakin, satoru mungkin ga akan cocok berdampingan dengan kayo, tapi akan lebih bagus berdampingan dengan airi. Makanya pas nonton episode 11 itu saya g kecewa. Toh perasaannya ke airi lebih dalam dibandingkan ke kayo, karna airi memberikan satoru kepercayaan yang g diberikan orang lain kepadanya selagi kayo tak memberikan apa apa kepadanya. Selisih umur emang jauh sih, bahkan saat satoru mengalami masa masa trigger diumur 11 tahun, airi bahkan belum terlahir kedunia. 12 tahun jarak umur emang jauh banget, bahkan airi bisa memanggilsatoru dengan sapaan “oji-san” kalau dia mau, haha.
dari trailernya, kayaknya airi di live action bukan anak SMA
G ada karakter yang saya benci disini. Biasanya protagonist adalah orang yang naïf, saya benci protagonist yang naïf, apalagi dia ampe bawa bawa perasaan buat menyelamatkan orang, ntah kenapa saya g suka, kimochiwarui. Saya g bisa menggolongkan satoru pada karakter yang naïf, habisnya dia lebih memikirkan taktik penyelamatan daripada baperan. Kalau kategori orang baik sih dia termasuk.
Kalau menurut saya antagonistnya kurang greget. Ntah kenapa motif membunuhnya g jelas dan menggaje gitu, seakan akan dipaksakan, jika dia punya keterbelakangan mental sih masih bisalah, tapi dia tampak normal dan hidup malah jadi orang yang dihormati. Latar belakang pembunuhan nya saya rasa mengada ngada aja. Kata kata “aku tidak bisa hidup tanpamu” oleh si pelaku menggelitik hati saya dan membuat saya tertawa saja. Tidak adakah landasan membunuh yang lebih kreatif tapi masih dapat diterima akal? Masih mending kalau si pelaku pelaku pedofil, masih bisa diterima akal kenapa dia membunuh. Padahal letak konflik ada pada antagonist, sayang banget antogonisnya g begitu menakjubkan
Boku dake ga inai machi, sebenarnya, saya terlalu berekspektasi kelewat tinggi waktu nontonnya pertama kali januari lalu, g saya sangka kalau ceritanya g sebagus dan se greget yang saya bayangkan. Tapi masih tetap menjadi salah satu daftar tontonan unggulan saya.
Saya belum membaca manga nya, walau saya udah donlod ampe chapter 35, katanya manganya lebih bagus dan lebih dalam menceritakan masalah masalah yang terlingkup disini. Jadi bagi yang penasaran silahkan cek manganya untuk membuktikan kata netter.
Andaikan dalam 44 chapter diadaptasi jadi 2 core anime dengan 24 episode anime, saya yakin saya akan bosan menontonnya, habisnya ceritanya survival yang begitu begitu saja, jadi saya rasa keputusan 12 episode sangat tepat.
Apalagi? Oya, sejak saya menonton ini bulan januari lalu, saya menyukai openingnya yang dibawakan ajikan atau Asian kungfu generation, judulnya re:re.
Yups, sekian dari saya, btw, karna ini anime udah tamat, di MAL dapat eksekusi nilai berapa ya? Minggu, 10 april 2016, bertengger di posisi 23 dengan nilai 8,82. Hehe. Lumayanlah…

Saya jadi ingin memasukkan ranking anime survival kesukaan saya
1.       Mahou Shoujo Madoka Magica
2.       Steins;Gates
3.       Shin sekai yori
4.       Psycoo pass
5.       Ajin
6.       Mirai nikki
7.       Fate stay night unlimited blade work
8.       Durarara (g yakin ini termasuk survival tapi pengen masukin list)
9.       Boku dake ga inai machi
10.   Another


Nanti saya coba nonton keseiju sama assassination classroom, deh.  

3 komentar:

  1. Spertinya selera anime survival kita sma bng..... �� saya stuju... dngn kurang gregetnya.. antagonis.a... krna ketidak jelasan tujuan ia membunuh .. tp mnurut saya dia mmbunuh krna bisikan gaib tu bng... haha.. �� tampaknya ia terobsesi dngan hukum alam... ����

    BalasHapus

saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.